- Back to Home »
- Hukum , Menanti Kebutaan Dewi Keadilan di Indonesia »
- Menanti Kebutaan Dewi Keadilan di Indonesia
3/17/12
Dewi keadilan digambarkan dengan wujud seorang wanita yang matanya tertutup.
Nilai dari wujud ini adalah penegakan hukum dan keadilan harus dengan menutup mata, tidak peduli kepada siapapun, keadilan dan hukum harus diberikan. Tidak hanya kepada kaum papah, kalangan bawah, yang jauh dari kekuasaan dan sebagainya yang harus mendapat perlakuan dengan implementasi nilai-nilai keadilan.
Dewi keadilan adalah buta. Dengan kondisi ini akan terlahirlah implementasi-implementasi dalam mewujudkan keadilan yang berbasis pada penegakan hukum. Jika saja Dewi Keadilan matanya terbuka dan tidak buta, maka akan terkontaminasi dengan segala sesuatu yang dilihatnya.
Penegakan hukum di Indonesia masih jauh dari gambaran "kebutaan" dewi keadilan. Masih saja banyak kasus-kasus yang tidak dapat mewakili perwujudan keadilan yang sebenarnya. Jabatan, proksimiti terhadap kekuasaan, status ekonomi dan sebagainya masih begitu mempengaruhi penegakan hukum.
Jauh hari yang lalu, seorang pengendara motor yang membonceng istrinya ditabrak mobil (yang ternyata pengendaranya adalah aparat kepolisian), akhirnya "menyerah" dengan dakwaan yang justru mengarah ke dia: menghilangkan nyawa orang lain (istrinya sendiri) akibat keteledoran berkendara. Pencuri sandal jepit seorang aparat kepolisian (yang ternyata juga terbukti menemukan, bukan mencuri) dibikin lebam dan dilanjutkan ke meja hijau. Beberapa kasus juga menggambarkan bagaimana hukum benar-benar lebih berpihak pada mereka-mereka yang memiliki "the power to do more" dibandingkan pada mereka-mereka dari kalangan bawah. Hukum lebih memilih untuk berperilaku "adil" pada pelaku pencurian 2 ons merica dibandingkan dengan koruptor milyar-an atau bahkan trilyun-an rupiah.
Lalu sampai kapan dewi keadilan di Indonesia "melek" dan masih bisa bermain mata dengan siapa saja yang diinginkannya?
Labels
5000 perak
abg hamil
Agama
Anti korupsi
Apa jadinya jika WTS menjadi PSK?
AU dan AS
Bis Kota
bispak
Bisri Kudus
bisyar
Buka-bukaan
busway
cewe
Cowo
cowo idaman
Detil
Dijual
Doa
DPR
DPR ohh... DPR
Eh... Ketemu Lagi
Email
Email dari Seorang Teman
EYD
Gantungkan Cita-citamu Setinggi Monas
Gila
Gila Aburizal Bakrie Nikmati Adegan Zina Nikita Mirzani
Gila Penuh
Hadiah Ulang Tahun
Hati-hati Pria Ini Masturbasi di Busway
Hatta Kritik Jokowi Yang Hanya Cuma Bisa Blusukan
Hukum
Ibu Negara
Inilah Janji Basi Jokowi
Istana Sebut Ahok Sakit Jiwa
Jablay
Jangan Pernah Merasa Salah jika Mempunyai Rasa Malu
Jokowi + Ahok
Jurus Merayu
Kakek-Kakek Najis
Kebenaran
KIAT
Kopaja
Korupsi
Kriminal
Lain-Lain
Laki-Laki
Lucunya Negeri Ini
Mahadewa Racuni Remaja
Malangnya Nasib Anak-Anak
Malaysia Racuni Indonesia
Menanti Kebutaan Dewi Keadilan di Indonesia
Mengukur Validitas Presiden Polling
Menyatunya Gula dan Kopi
Merayu Cewe
MINE BUSINESS
Narkoba dan Karma
Negara Imposible
Oknum Polisi yang Terlibat Perbudakan Harus Dihukum
Pejabat
pelacur
Pelajar Muhammadiyah Minta Presiden SBY Pecat Mendikbud
pembunuhan
pemerkosaan
Pendidikan
Pengamen
Perbedaan Antara PKS dan PSK
Perbedaan antara Sutan Batugana dan Mat Solar
Perempuan
PKS Partai Koalisi SBY
Polantas
Polantas Sang Spekulan Sejati
Politik
Renovasi Toilet DPR
Satrio Piningit
Saya tidak percaya dengan agama
SBY dan Peti Mati
Setan
sex bebas
Singkirkan Sekulerisme Tegakkan Ketakwaan
single
Spekulan Sejati
Suara Demokrat TERJUN BEBAS
Sujiwo Tejo
Syi'ah
tapi percaya dengan Tuhan
Tawuran Antarpelajar dan Pemerkosaan
Toilet
Wakapolri Ngaku Ada Korupsi di Kepolisian