- Back to Home »
- Lain-Lain , Mahadewa Racuni Remaja »
- Mahadewa Racuni Remaja
3/15/12
Ada satu kalimat dalam lagu “Cinta itu Buta” (Mahadewa) yang bisa saja salah diartikan.
Fans Mahadewa rata-rata adalah ABG (apalagi kalau yang membawakan lagu adalah Judika. Konsep tidak semua orang tahu semua sepertinya harus benar-benar dipegang oleh pencipta lagu. Dengan menggunakan kata-kata yang multi tafsir, bisa saja lagu yang pada awalnya dibuat untuk sarana hiburan dan curcol, menjadi salah satu alat legalisasi sesuatu yang sebenarnya salah.
Kata nafsu memang bisa diartikan sebagai “keinginan”. Nafsu makan, keinginan untuk makan sesuatu. Nafsu syahwat, keinginan untuk pelampiasan syahwat, dan sebagainya. Kata nafsu akan menjadi jelas jika tidak berdiri sendiri. Jika kata “nafsu” berdiri sendiri tidak dapat disangkal jika kata “nafsu” memiliki konotasi negative.
Kalimat yang ada di lagu “Cinta itu Buta” yang sangat mengganjal adalah: “Cinta itu nafsu, nafsu itu cinta”.
Mahadewa dengan promoter sang plonthos, akan dengan mudah diterima oleh kalangan muda. Dengan kemudahan diterima ini akan memudahkan kalimat-kalimat dalam lagu tersebut menjelma menjadi “doktrin” bagi kalangan muda (baca: ABG) untuk lagalisasi nafsu atas nama cinta.
Jika video bokep Ariel dijadikan salah satu alasan meningkatnya prilaku asusila remaja (dengan asumsi Ariel adalah public figure), lagu “Cinta itu Buta” bisa saja lebih memacu hal tersebut. Remaja laki-laki akan lebih mudah untuk menyatakan “Gw cinta ama lo karena gw nafsu ama lo, gw nafsu ama lo karena gw cinta ama lo”. Dengan pernyataan ini yang secara tidak langsung “dilegalkan” oleh lagu “Cinta itu Buta” akan memposisikan cinta sejajar dengan nafsu (baca: aktifitas sexual). Akan ada berapa lagi gadis-gadis yang merana, putus asa, tersesat setelah mendapati pasangannya memegang “doktrin” Mahadewa? Atau akan ada berapa lagi gadis yang “rela” melepas segalanya karean “doktrin” itu?
Padahal, menurut analisa saya (wkwkwkwkwk), cinta itu sama sekali tidak bisa dikaitkan atau dihubung-hubungkan dengan sex. Cinta ya cinta, sex (nafsu) ya sex (nafsu). Perilaku sex (making love) bisa disertai dengan cinta dan tanpa cinta sekalipun. Hal inilah yang membedakan sex dengan pasangan resmi (suami atau isteri) dan sex yang hanya dilambari dengan nafsu tanpa cinta sama sekali (jablay oriented)
Nah, bagaimana mungkin cinta itu diseratakan dengan nafsu?
Jadi, jika menjadi seorang orator, komunikator dan sebagainya haruslah tahu kapasitas audience atau komunikannya. Jika memang audience atau komunikannya memiliki kapasitas yang beragam, gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan hindari kata-kata yang multi tafsir.
Labels
5000 perak
abg hamil
Agama
Anti korupsi
Apa jadinya jika WTS menjadi PSK?
AU dan AS
Bis Kota
bispak
Bisri Kudus
bisyar
Buka-bukaan
busway
cewe
Cowo
cowo idaman
Detil
Dijual
Doa
DPR
DPR ohh... DPR
Eh... Ketemu Lagi
Email
Email dari Seorang Teman
EYD
Gantungkan Cita-citamu Setinggi Monas
Gila
Gila Aburizal Bakrie Nikmati Adegan Zina Nikita Mirzani
Gila Penuh
Hadiah Ulang Tahun
Hati-hati Pria Ini Masturbasi di Busway
Hatta Kritik Jokowi Yang Hanya Cuma Bisa Blusukan
Hukum
Ibu Negara
Inilah Janji Basi Jokowi
Istana Sebut Ahok Sakit Jiwa
Jablay
Jangan Pernah Merasa Salah jika Mempunyai Rasa Malu
Jokowi + Ahok
Jurus Merayu
Kakek-Kakek Najis
Kebenaran
KIAT
Kopaja
Korupsi
Kriminal
Lain-Lain
Laki-Laki
Lucunya Negeri Ini
Mahadewa Racuni Remaja
Malangnya Nasib Anak-Anak
Malaysia Racuni Indonesia
Menanti Kebutaan Dewi Keadilan di Indonesia
Mengukur Validitas Presiden Polling
Menyatunya Gula dan Kopi
Merayu Cewe
MINE BUSINESS
Narkoba dan Karma
Negara Imposible
Oknum Polisi yang Terlibat Perbudakan Harus Dihukum
Pejabat
pelacur
Pelajar Muhammadiyah Minta Presiden SBY Pecat Mendikbud
pembunuhan
pemerkosaan
Pendidikan
Pengamen
Perbedaan Antara PKS dan PSK
Perbedaan antara Sutan Batugana dan Mat Solar
Perempuan
PKS Partai Koalisi SBY
Polantas
Polantas Sang Spekulan Sejati
Politik
Renovasi Toilet DPR
Satrio Piningit
Saya tidak percaya dengan agama
SBY dan Peti Mati
Setan
sex bebas
Singkirkan Sekulerisme Tegakkan Ketakwaan
single
Spekulan Sejati
Suara Demokrat TERJUN BEBAS
Sujiwo Tejo
Syi'ah
tapi percaya dengan Tuhan
Tawuran Antarpelajar dan Pemerkosaan
Toilet
Wakapolri Ngaku Ada Korupsi di Kepolisian