obrolan waroeng kopi

Hampir sering terperangah dengan pemberitaan semakin mengguritanya bisnis esek-esek, perlendiran dan sebagainya yang merambah dunia maya dan kalangan ABG, lebih terperangah lagi dengan terbongkarnya parpol yang religius tergerus oleh korupsi dan wanita.

Jadi ingat selorohan ABG yang jago ngeles juga: "mending berhijab di hati dan bathin, daripada berhijab di kepala tetapi berkelakuan sama dengan pelacur". Gimana kaga jago ngeles, dalemnya ati sapa yang tau...

Parpol yang kaga munafik dan kaga jago ngeles, belum pernah nemuin sih.. Dengan mengapungkan nilai-nilai religius, benar-benar tragis dengan apa yang didapati saat ini. Casing-nya mahal, Bro! Bahkan kaga ternilai, AGAMA! Dalemannya, kaga jauh dari HP Cina yang harga barunya 150ribuan.

Tiap kali pulang kantor jam 9 malam, mata selalu tertengok (ini dalam rangka ngeles juga, jadi tidak menggunakan kata "menengok")

Gobak sodor, petak umpet tergerus oleh teknologi. Play Station dengan segala kekerasaan dan aspek cabul sulit dihindari. Tembak-tembakan dari pelepah pisang digantikan dengan miniatur AK-47. 

Pelacur. Satu kata yang memang bisa dianggap memiliki "tekstur" yang kasar. Akan tetapi memang demikianlah. Pelacur yang bisa diedentikkan dengan sebuah profesi, secara fakta memang sebuah profesi yang biasa dijalankan oleh kaum hawa yang "terpaksa".

"Terpaksa" bisa dalam arti kata sebenarnya dan kiasan. Akan tetapi yang bisa dipastikan adalah mereka (yang semula meng-claim-kan diri karena "terpaksa") "terbiasa" menjalankan profesi itu pada akhirnya. Salah siapa? Janganlah gemar mencari kambing hitam, atau kambing bule sekalipun.

Orang-orang miskin di jalan,
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.

Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta oknum aparat kepolisian yang terlibat dalam perbudakan di pabrik panci mili Yuki Irawan di Tangerang dihukum secara berat.

"Kalau ada indikasi pelanggaran hukum dilakukan anggota Polri yang termasuk melakukan pembiaran dengan mendapatkan keuntungan dari usaha yang bersangkuatan tentu harus diproses secara hukum," Komisioner Kompolnas, Edi Hasibuan, Senin (13/05) sebagaimana dikutip dari tribunnews.

Edi mengatakan tujuan utama Kompolnas ke Polresta Tangerang yakni untuk memastikan ada tidaknya dan benar tidaknya ada anggota Polri yang melakukan pembekingan.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi sebagai seorang pemimpin harusnya tidak hanya mengandalkan blusukan tetapi mampu membuat terobosan dalam menghadapi permasalahan ibukota.

"Tidak sekedar kemampuan blusukan dan penguasaan soal-soal teknis kepemimpinan," kata Direktur Eksekutif Institut Ekonomi Politik Soekarno-Hatta (IEPSH), Hatta Taliwang kepada itoday, Rabu (08/05).