Archive for April 2013
Istana Sebut Ahok Sakit Jiwa
Pihak istana menuding Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok telah sakit jiwa karena menganggap masyarakat di bantaran Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang menolak digusur sebagai komunis.
"Saya mencurigai kebiasaannya marah selama ini plus menyebut stigma komunis. Jangan-jangan Ahok ada sakit kejiwaan," kata Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) Andi Arief, Kamis (25/04) sebagaimana dikutip dari Rakyat Merdeka Online.
Kata Andi Arief, masyarakat memang memiliki kebiasaan mempertahankan tanahnya. Baik tanahnya sendiri maupun kadang-kadang tanah yang bukan miliknya namun sudah menjadi tempat tinggalnya sangat lama sekali.
"Perlu pendekatan, bukan justru melakukan serangan kepagian menyebut mereka yg ingin mempertahankan tanah dengan ganti rugi disebut komunis. Entah apa yang dipikirkan Ahok saat keluar kata tak pantas itu," ujar Andi Arief.
Kata Andi, menjadi pemimpin itu bukan berarti memiliki tiket untuk mengatasi persoalan masyarakat dengan gampang. "Perlu cara yang tepat dan tidak menggunakan ancaman, stigmatisasi, dan lain-lain," pungkas Andi Arief.
SUMBER
Pelajar Muhammadiyah Minta Presiden SBY Pecat Mendikbud
Desakan agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mundur dari jabatannya, ternyata disuarakan pula oleh pelajar Muhammandiyah. Puluhan pelajar dari sejumlah SMA Muhammadiyah di Surabaya menggelar demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/4/2013).
Mereka mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar mencopot Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nu, karena telah memaksa diadakannya Ujian Nasional (UN) sebagai syarat kelulusan pelajar. Padahal Mahkamah Agung (MA), penyelenggaraan UN adalah inkontitusional.
Para pelajar yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jatim itu menyatakan bahwa pelaksanaan UN ini masih lebih banyak menimbulkan kerugian, baik dari sisi anggaran negara yang menghabiskan miliaran rupiah, maupun nonmateri seperti tekanan psikologis bagi pelajar.
Apalagi menurut mereka, UN tahun ini merupakan puncak kegagalan dalam penyelenggaraan ujian itu. UN yang digelar pemerintah, ternyata juga dianggap tak sesuai dengan hukum karena MA telah memenangkan citizen lawsuit terkait penyelenggaraan UN pada 2009. Secara hukum masyarakat telah memenangkan gugatan terkait UN.
Namun demikian, pemerintah tetap bersikeras menyelenggarakan UN dengan alasan pemetaan kualitas pendidikan. Para pelajar juga menyebut bahwa pemerintah melanggar HAM dalam konteks pendidikan, karena belum pernah menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai maupun kualitas guru khususnya di daerah terpencil.*
SUMBER
Gila! Aburizal Bakrie Nikmati Adegan Zina Nikita Mirzani
Inilah kualitas calon presiden Republik Indonesia Aburizal Bakrie. Dia menikmati adegan zina yang berlangsung di depan matanya. Pelaku ciuman itu adalah seorang artis, yang dikenal menjual keseksian, Nikita Mirzani, yang bibirnya dinikmati seorang pria tua. Sebagai imbalannya, si pria tua itu harus membayar lima juta rupiah untuk amal.
Zina yang disaksikan Ketua Umum Partai Golkar tak kuasa dia larang, karena berbungkus acara amal bertajuk Senandung Untuk Negeri yang digelar di Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan, kemarin.
Acara itu jadi heboh, lantaran Nikita menyatakan melelang ciumannya seharga lima juta.
Spontan, beberapa orang yang datang tercengang dengan tawaran yang diberikan oleh artis seksi itu. Tak ayal lagi, seorang penonton pria separuh baya langsung berdiri dan memberikan uang senilai yang diminta.
Seperti janjinya, Nikita pun mencium orang yang mau keluarkan uang tersebut. Bahkan, tanpa segan, sebagai pembawa acara, Farhan yang mendukung adegan zina itu demi donasi, langsung menawarkan jika ada yang ingin menyumbang lagi. Dengan hadiah ciuman dari Nikita tentu saja.
"Apa ada lagi yang mau dicium?" tanya Farhan memprovokasi tamu undangan untuk menyumbang sebanyak-banyaknya.
Uniknya, ciuman bibir tersebut disaksikan oleh Aburizal Bakrie yang berada di sebelah Nikita.*
SUMBER
Inilah Janji Basi Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi belum membuat terobosan mengatasi banjir dan macet di ibukota. Mantan Walikota Surakarta itu masih mengandalkan pencitraan dan dalam kebijakannya tidak mau mengambil resiko.
"Aku yakin, hingga 2014, terobosan kebijakan atasi macet dan banjir di DKI tak akan dilakukan Jokowi. Apa bedanya dengan SBY," kata Koordinator Petisi 28, Haris Rusly Moti di akun Twitter-nya, @HarisRusly, Jumat (19/04).
Menurut Haris, Jokowi yang tidak mau mengambil resiko dalam membuat kebijakan di Jakarta lebih baik menjadi pelawak.
"Tak beraninya Jokowi putuskan hentikan atau melanjutkan projek enam ruas tol era Foke adalah wujud tak berani ambil resiko," papar Haris.
Kata mantan aktivis PRD ini, berlarutnya keputusan soal enam ruas tol adalah cermin tidak beraninya Jokowi mengambil resiko, alias ingin pencitraan.
Jangan Pernah Merasa Salah jika Mempunyai Rasa Malu...
Didikan awal memang sangat berpengaruh dalam kepribadian seseorang. Memperkenalkan rasa malu harus dimulai dari dini, sejak masa anak-anak. Budaya malu memang masih layak untuk dipertanyakan di kalangan politisi di negara kita ini. Hanya segelintir orang yang mampu mengakui bahwa mereka memiliki rasa malu.
Kesalahan adalah sebuah obyek yang memang layak dihindari oleh setiap orang. Tetapi, tidak bisa tidak, setiap orang pasti memiliki kesalahan. Hanya saja tidak semua orang memiliki keberanian untuk mengakui sebagai orang yang salah.
Kasus terbaru yang mencerminkan betapa "MALU" adalah sebuah sikap yang hanya beberapa gelintir orang yang mampu memilikinya.
Prahara Ujian Nasional (UN) benar-benar mampu mempermalukan sebuah bangsa, tapi tidak mampu mempermalukan seorang menteri. Bagaimana tidak, ketika ada tuntutan mundur, kembali kata "politis" dimunculkan. Jika benar-benar memiliki rasa, pastilah rasa bersalah dan malu itu sudah ada dan akan dengan bangga "menggerakkan kakinya ke belakang" untuk mundur dari jabatannya.
Malulah jika merasa bersalah, dan jangan sampai pernah merasa salah jika mempunyai rasa malu...
Labels
5000 perak
abg hamil
Agama
Anti korupsi
Apa jadinya jika WTS menjadi PSK?
AU dan AS
Bis Kota
bispak
Bisri Kudus
bisyar
Buka-bukaan
busway
cewe
Cowo
cowo idaman
Detil
Dijual
Doa
DPR
DPR ohh... DPR
Eh... Ketemu Lagi
Email
Email dari Seorang Teman
EYD
Gantungkan Cita-citamu Setinggi Monas
Gila
Gila Aburizal Bakrie Nikmati Adegan Zina Nikita Mirzani
Gila Penuh
Hadiah Ulang Tahun
Hati-hati Pria Ini Masturbasi di Busway
Hatta Kritik Jokowi Yang Hanya Cuma Bisa Blusukan
Hukum
Ibu Negara
Inilah Janji Basi Jokowi
Istana Sebut Ahok Sakit Jiwa
Jablay
Jangan Pernah Merasa Salah jika Mempunyai Rasa Malu
Jokowi + Ahok
Jurus Merayu
Kakek-Kakek Najis
Kebenaran
KIAT
Kopaja
Korupsi
Kriminal
Lain-Lain
Laki-Laki
Lucunya Negeri Ini
Mahadewa Racuni Remaja
Malangnya Nasib Anak-Anak
Malaysia Racuni Indonesia
Menanti Kebutaan Dewi Keadilan di Indonesia
Mengukur Validitas Presiden Polling
Menyatunya Gula dan Kopi
Merayu Cewe
MINE BUSINESS
Narkoba dan Karma
Negara Imposible
Oknum Polisi yang Terlibat Perbudakan Harus Dihukum
Pejabat
pelacur
Pelajar Muhammadiyah Minta Presiden SBY Pecat Mendikbud
pembunuhan
pemerkosaan
Pendidikan
Pengamen
Perbedaan Antara PKS dan PSK
Perbedaan antara Sutan Batugana dan Mat Solar
Perempuan
PKS Partai Koalisi SBY
Polantas
Polantas Sang Spekulan Sejati
Politik
Renovasi Toilet DPR
Satrio Piningit
Saya tidak percaya dengan agama
SBY dan Peti Mati
Setan
sex bebas
Singkirkan Sekulerisme Tegakkan Ketakwaan
single
Spekulan Sejati
Suara Demokrat TERJUN BEBAS
Sujiwo Tejo
Syi'ah
tapi percaya dengan Tuhan
Tawuran Antarpelajar dan Pemerkosaan
Toilet
Wakapolri Ngaku Ada Korupsi di Kepolisian